Sosiologi
medis adalah cabang sosiologi yang lebih memfokuskan pada pelestarian ilmu
kedokteran/kesehatan pada masyarakat modern. Dimasa lalu dalam sosiologi telah
lama dikenal cabang sosiologi, sosiologi medis yang merupakan pendahulu
sosiologi kesehatan dan terkait erat dengannya. Perkembangan sosiologis
berkembang pesat sejak 1950-an hingga akhirnya sekarang menjadi salah satu
bidang spesifikasi terbesar daam sosiologi. Perkembangan ini tidak dapat
dipungkiri diakibatkan oleh kesadaran bahwa banyak problem yang terkandung
dalam perawatan kesehatan modern pada dasarnya merupakan masalah social. Namun,
ini juga mencerminkan meningkatnya minat terhadap pengobatan itu sendiri.
Menurut William
C. Cockerham and Graham Scambler, Hubungan antara teori sosiologis dan
soisologi medis sangat penting peranannya dalam menjadikannya sebuah
subdisiplin. Hal tersebut menjadikannya unik dibandingkan dengan hal-hal sosial
lain yang berkaitan dengan medis. Selain itu, tingkat teori soisologi medis
juga tidak hanya teoritis saja tetapi hingga pada tahap praktikal. Hal tersebut
sangat disadari oleh Barat. Hal ini dibuktikan dengan perkembangannya semenjak
Perang Dunia II (PD II) dimana aspek sosial pada medis sangat berpengaruh. Pada
tahun 1980-an juga mulai dipelajari secara resmi di perkuliahan di Amerika.
Mereka sangat sadar akan pentingnya aspek sosial dalam dunia medis/medis.
Pada akhir abad 20, perkembangannya
makin signifikan. Pada saat itu, penelitian memang masih berkutat pada pemecahan
masalah. Meski begitu, sosiologi medis berkembang luas bagik sebagai teori
maupun aplikasi (tindakan). Selain itu, ketergantungan medis terhadap Negara
juga makin menurun. Sosiolog medis sendiri bergerak lebih dekat ke sosiologi
dan menjauh dari turunan ilmu medis. Hal itu dikarenakan 4 hal. Pertama,
pengaruh dari tingkah laku sosial yang berhubungan dengan kesehatan semakin
berpengaruh sehingga penyakit sifatnya menjadi kronis daripada akut. Kedua
adalah sosiologi kesehatan telah sangat berkembang dalam hal penelitiannya
sehingga makin relevan dengan dunia medis dan kesehatan.Ketiga, kesuksesan
dalam penelitiannya membuatnya mendapatkan status profesional pada sosiologis
medis. Keempat, soisologi medis memiliki agendanya sendiri terutama dalam
praktek medis dan kebijakannya sebagai objek pembelajaran.
Perkembangan soisologi medis yang lebih
mendekati pada sosiologi secara umum menunjukkan keinginan suatu subdisiplin
ilmu untuk menjadi lebih dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa aspek sosiologis
sangat berpenharuh pada dunia kesehatan dan medis itu sendiri.Hal ini juga
menunjukkan bahwa soisologi medis telah berhasil menggunakan teori sosiologi ke
dalam ranah dan level baru.. Menurut mechanic tugas medis hanya
dapat dilakukan secara efektif manakala
yang dipertimbangkan baik factor biologis maupun factor soisial dan psikologis.
Sosiologis medis melibatkan analisis sosiologis terhadap organisasi medis dan
institusi medis , pembuatan pengetahuan dan pemilihan metode, tindakan dan
interaksi pakar kesehatan , dan dampak social atau budaya dari suatu praktik
medis .
Sosiologis
medis juga tertarik pada hal hal yang dialami pasien secara kualitatif ,
biasanya bekerja dibidang kesehatan masyarakat , pekerjaan social demografi dan
gerontology untuk mendalami fenomena di persimpangan ilmu social dan klinis . Menurut
Wilson sosiologi mengenai kesehatan adalah pengamatan dan analisis dengan
mengambil jarak , yang terutama dimotivasi oleh suatu masalah sosiologi ,
sedangkan sosiologi dalam kesehatan adalah penelitian dan pengajaran yang
bercirikan keintiman , terapan dan kebersamaan yang terutama didorong oleh
adanya masalah kesehatan. Kita juga harus tau mengapa sosiologi medis itu bisa
tumbuh dan berkembang, dimana bidang medis mempunyai tiga tugas utama.
1.
Memahami munculnya simton , sindrom dan penyakit pada individu atau kelompok
kelompok . Atinya kita memahami gejala suatu penyakit itu bukan datangnya dari
hal mistis,jampi-jampi melainkan itu karena tubuh kita mengalami gangguan
secara intern yang menimbulkan suatu penyakit.
2.
Mengenal dan mengobati atau mempersingkat serta membatasi dampak simton ,
sindrom dan penyakit . Artinya ketika kita mengalami suatu gejala ataupun
penyakit, segeralah melakukan pertolongan pertama agar suatu gejala tersebut
bisa teratasi agar suatu penyakit tidak parah
3. Mempromosikan cara
hidup yang menjauhi hal yang dapat membahayakan kesehatan , dan mencegah
timbulnya penyakit . Artinya, pola hidup dijaga, menghindari perilaku yang
membahaya tubuh misalnya merokok, minum alkohol .
x